Minggu, 01 November 2020

GURU HEBAT, SISWA BAHAGIA

 

GURU HEBAT, SISWA BAHAGIA

Oleh

Muhammad Fathulloh Hasan

SMP IT Insan Rabbani

fath.hsn@gmail.com

Wa : 08568657607

 

 

PENDAHULUAN

Di era yang semakin canggih ini, manusia memiliki keanekaragaman dalam profesionalisme kerja dan mengabdi untuk bangsa dan negara. Setiap insan memiliki sisi kehidupan yang berbeda untuk dikuak, mereka tak ubahnya berprofesi sebagai sosok yang memiliki tujuan yang sama yaitu  selalu berjuang dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, menjadikan suatu hal yang rancu menjadi sebuah proses yang lebih berarti dalam setiap aspek kehidupan.

 

Upaya untuk  maju dan berkembang tak lepas dari berbagai dorongan yang berarti yang ada disekeliling kita. Berusaha untuk bangkit dan menselaraskan kehidupan yang lebih bermakna dengan berbekal tekad dan kemampuan untuk menjadi insan yang mandiri dan berwawasan intelektual. Menjadi jiwa yang serba kekurangan tak selayaknya mematahkan arang untuk bisa mengangkat harkat dan martabat diri menjadi insan mandiri, andil dalam semua aspek pembangunan dalam masyarakat.

 

PEMBAHASAN

Berprofesi sebagai seorang guru mungkin tak menarik bagi sebagian orang karena berbagai alasan, tetapi bagi kami, sosok guru sangat menantang, butuh perjuangan yang besar dan memiliki andil yang besar pula untuk membangkitkan semangat  menjadi untuk memiliki kredibilitas tinggi dan berwawasan global. Profesi guru tidak bisa disamakan dengan profesi lain, yang notabenenya lebih ke arah komersil. Jika dokter ataupun arsitek memiliki pekerjaan yang focus pada hal yang lebih spesifik, guru memiliki peran yang lebih luas diatas dokter dan arsitek. Guru mencetak generasi yang bisa menjadi seorang arsitek ataupun dokter bahkan presiden.

 

 

 

Guru mengemban amanah yang sangat besar sebagai implementasi dari pahlawan tanpa tanda jasa yang harus bisa memenuhi tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan masyarakat, berbangsa dan negara. Inilah tugas dan amanah seorang guru sebagai bentuk peran serta menjadikan bangsa Indonesia yang cerdas dan berkualitas.

 

Dalam filosofi Jawa, sering terdengar di telinga kita istilah “ GURU , digugu lan ditiru” memiliki maksud bahwa menjadi seorang guru harus memiliki sikap yang santun, bermartabat  dan memiliki moral yang tinggi karena guru merupakan kader bangsa yang mampu untuk mencetak generasi – generasi yang handal menjadi pemimpin bangsa.

 

Selain dari pada itu, filosofi tersebut bermakna bahwa guru harus memiliki 4 kompetensi dasar yaitu kompetensi individu, social, professional dan pedagogic. 4 hal tersebut menjadi prasyarat bagi seorang guru untuk bisa mencapai proses pembelajaran yang efektif, dinamis, dan berkelanjutan. Kompetensi seorang guru juga bisa diartikan dalam 3 hal berikut :  Master of the subject, Master of the metholody and master of the assessment. Seorang guru memiliki kompetensi  yang baik dalam bidang pelajaran yang diampu, memiliki kompetensi yang baik dalam retorika metodologi pengajaran serta memiliki kompetensi yang baik dalam aspek penilaian hasil belajar siswa dari awal hingga akhir proses pembelajaran.

 

Tak lepas dari itu, menjadi seorang guru tidak hanya sekedar duduk dikelas, memberikan pengajaran dan tugas – tugas pendidikan yang menumpuk di meja belajar. Tetapi dari aspek moralitas, mereka punya tanggung jawab moral yang sangat besar sebagai bentuk implementasi pengajaran materi yang diajarkan dikelas yang nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan bagi para peserta didik dalam berinteraksi di masyarakat.

 

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan akses komunikasi yang semakin luas, mengimbangi hadirnya industri 4.0 pada abad 21, guru dituntut untuk selangkah lebih maju dalam segala hal, khususny dalam aspek pengajaran dan pembelajaran, serta penggunaan Information Communication Technology (ICT). Guru dituntut untuk terus belajar dan belajar, tidak hanya cukup dengan kemampuan yang dimiliki saat mereka dapatkan dibangku kuliah atau short course lainnya, tidak ada batasan waktu dan tempat yang membatasi guru untuk berhenti belajar dan berkarya.

 

Banyak sarana atau media yang bisa digunakan oleh guru dalam meningkatkan kompetensinya dalam bidang teknologi pendidikan. Media - media tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai sarana pembelajaran, baik media audio, visual, audio-visual, digital, multimedia dan masih banyak lainnya. Semua itu memiliki konten-konten pembelajaran yang bermakna yang dapat merangsang siswa untuk mengetahui sub pokok pembelajaran dengan mudah dan cepat diterima oleh siswa. 

Mengutip sebuah kalimat dari  nara sumber, seorang Widyaiswara P4TK Bahasa Kemendikbud dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Peserta Didik Bagi Guru SMP 2020 di Hotel Amarossa Grande Bekasi, Dra.Elly Sofiar, M.Pd mengatakan “ If you are teacher, you must keep learning “. Hal tersebut mengingatkan kepada kita para guru, bahwa guru punya peran yang luar biasa sehingga mereka harus terus belajar dan mengembangkan diri dalam segala bidang, khususnya dalam bidang pendidikan. Perubahan waktu dari masa ke masa menuntut guru untuk memiliki kapabilitas yang unggul. Guru dituntut untuk kreatif, inovatif ,cerdas dan berdaya saing tinggi. Hal inilah yang akan menjadikan guru tetap eksis dan mampu menjaga nilai kapabilitas dan profesionalitas yang sangat bermanfaat bagi diri guru tersebut maupun bagi peserta didiknya.

Pada masa pandemi seperti ini, guru harus tetap berada dirumah, disatu sisi guru tetap harus memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Guru dituntut untuk bisa mengakomodir dan mempersiapkan segala hal yang terburuk sekalipun jika ada hal yang harus tetap dilakukan. Kondisi PJJ yang terdampak oleh Covid-19 membuat guru harus tetap semangat dan terus mengeksplorasi diri dengan memberikan pembelajaran yang layak dan nyaman bagi peserta didik  dimanapun dan kapanpun berada.

 

Sebagai pendidik, perlu mengingat kembali bahwa tujuan pendidikan berpusat pada siswa. Siswa mampu mengembangkan kompetensi sehingga mereka dapat menalar, menjadi pribadi mandiri yang mampu menghadapi ujian bermakna dan kelak siap untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. Pembelajaran jarak jauh membuat kita mengerti bahwa proses belajar tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna. Bermakna dalam artian relevan secara konteks dan konten dengan kehidupan sehari-hari siswa. 

Melalui Program Guru Belajar yang dicetuskan Kemendikbud tahun ini menjadikan para guru banyak belajar dan mendapatkan sumber referensi yang akurat dan tepat terkait strategi-strategi dalam memberikan pembelajaran yang bermakna serta tepat sasaran demi kenyamanan dan keamanan peserta didik. 

Ada 5 hal yang perlu menjadi perhatian para guru dalam menyukseskan pembelajaran PJJ kepada siswa yaitu dikenal dengan singkatan 5M, terdiri dari memanusiakan hubungan, memahami konsep, membangun keberlanjutan, memilih tantangan dan memberdayakan konteks. 5 hal tersebut merupakan prasyarat bagi para guru, orang tua dan siswa untuk bisa bersinergi dalam menyukseskan pembelajaran jarak jauh yang bermakna bagi peserta didik.

Selain dari pada itu, kondisi pandemi yang membuat guru banyak waktu dirumah bisa dijadikan sebagai sarana menuntut ilmu yang sebanyak-banyaknya. Waktu yang lebih leluasa dirumah, membuat para guru bisa mengikuti banyak acara-acara pendidikan yang berkualitas, seperti seminar, workshop, webinar dan lain sebagainya secara daring yang menjadikan bertambahnya kemampuan dan pengetahuan yang didapat dari acara-acara tersebut. Banyak hal baru yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu, tidak pernah melihat menjadi melihat dan tidak pernah mempraktekkan menjadi bisa praktik dan diujikan kepada peserta didik secara langsung. 

KESIMPULAN DAN SARAN

Tonggak awal suksesnya pendidikan di Indonesia adalah karena semangat perjuangan para guru yang memiliki loyalitas tinggi untuk menyumbangkan waktunya dengan sepenuh hati demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yang bermuara pada pembentukan karakter siswa yang cerdas, disiplin, berpikir kritis dan memiliki moral yang tinggi.

Guru harus terus belajar, berinovasi, pantang menyerah, selalu berusaha untuk mengembangkan potensi diri serta berfikir kritis dan dinamis yang bisa mendorong cita-cita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul, cerdas dan berdaya saing.

Oleh karena itu patut kiranya untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan para guru sebagai implementasi dari visi dan misi guru turut serta dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Terus belajar dan berkarya untuk Indonesia.

Selasa, 20 Oktober 2020

GURU HEBAT, PDBK SELAMAT !

 

Guru Hebat, PDBK Selamat !

Sembilan 9 mengikuti diklat GPK bukanlah waktu lama bagi saya dan teman-teman untuk bisa bercengkrama, bertukar pikiran ataupun diskusi dengan para narasumber dan fasilitator. Dibatasi dg jarak, waktu dan juga media yg membuat kami kurang leluasa dalam mengeksplorasi. Apa daya, Covid-19 menjadikan diklat ini dilakukan secara daring pada tahan pemahaman, dan mudah-mudahan nanti di bulan Maret 2021 bisa dilaksanakan secara luring pada tahap penguasaan.

Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang saya dapatkan selama mengikuti bimtek GPK. Tak hanya teman baru yang berprosesi sebagai guru yang berasal dari Aceh hingga Tuban dan Trenggalek, Jawa Timur, tapi juga narasumber yg sangat mumpuni dalam bidangnya dan juga fasilitator dan  moderator yang mampu menghubungkan kami dalam satu forum dengan lokasi yang berbeda-beda secara syncronus melalui aplikasi video conference bernama Zoom.

Hal yang sangat baru dan perdana bagi saya mengenal istilah PDBK, ABK, Inklusif, SRA (Sekolah Ramah Anak). Selama dibangku kuliah pun, saya belum pernah dapat materi tentang hal ini meskipun jurusan kuliah saya adalah Pendidikan. Pernah mengikuti Diklat PLPG selama 10 hari pun, saya tidak mendapatkan materi terkait hal ini padahal salah satu kompetensi seorang  guru adalah kompetensi pedagogik dimana seorang guru harus memahami betul karakter, sifat dan juga perilaku peserta dengan baik.

Alasan tersebut yang menggugah hati saya untuk ingin tahu, dan memberanikan diri meminta ijin kepala sekolah dan kemudian mendaftar Bimtek GPK pada Laman SIM-PKB. Sempat terbesit dalam hati, jika lolos Tuhan mengizinkan saya untuk belajar dan menambah pengetahuan saya, dan jika tidak lolos, mungkin bimtek ini diperuntukkan pada guru yang khusus menangani siswa khusus, semisal Guru BK atau Guru Pendamping SLB (Shadow Teacher).

Berasal dari latar belakang pendidikan yang bukan pendidikan BK, Alhamdulillah saya dapat mengikuti kegiatan Bimtek GPK dengan baik dan dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan literasi dan  penugasan dengan baik.

Saya semakin sadar bahwa tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, baik kondisi fisik, mental, perasaan dan juga tingkah laku. Yang sering saya lihat selama ini adalah manusia yang normal, siswa yang sama dalam segala hal, tidak ada kekurangan yang terlalu signifikan.

Materi berupa video pembelajaran, literasi dan juga paparan dari para narasumber membuat saya secara pribadi sadar bahwa ada komunitas kecil disekitar kita yang punya hak yang sama dan tidak boleh diabaikan.

PDBK istilah yang sering kami sebut dalam forum ilmiah ini. Mereka kelompok kecil yang butuh perhatian khusus, kesabaran yang  luar biasa dari para GPK serta faktor pendukung lain yang menjadikan mereka dapat bertahan dalam lingkungan umum untuk mendapatkan haknya dalam pendidikan.

Hardware, Software dan Brainware sebagai tiang penyanggah para PDBK untuk bisa meraih mimpi-mimpinya. PDBK punya rasa dan karsa, mereka tumbuh berkembang jiwa raganya  seperti layaknya siswa reguler pada umumnya. Proses pertumbuhan inilah yang perlu kita akomodir dengan menmpatkan mereka sesuai dengan kebutuhannya dengan tetap dapat bersosialisasi dan belajar bersama dengan siswa-siswa reguler. Disinilah Pendidikan Inklusif menjadi sarana adaptif bagi para PDBK untuk bangkit, berjuang tanpa ada disikriminasi serta eksplorasi diri untuk dapat mengembangkan keahlian yang dimiliki dan layak untuk terjun ke dunia usaha dan industri.

Dan akhirnya, GPK sebagai brainware bagi pendidikan inklusif punya peran yang penting untuk menyelamatkan mereka, menyukseskan mereka  menuju gerbang masa depan yang bermakna dan diterima di masyarakat.   

Salam GPK.

Muhammad Fathulloh Hasan, M.Pd