GURU HEBAT, SISWA
BAHAGIA
Oleh
Muhammad Fathulloh Hasan
SMP IT Insan Rabbani
Wa : 08568657607
PENDAHULUAN
Di
era yang semakin canggih ini, manusia memiliki keanekaragaman dalam
profesionalisme kerja dan mengabdi untuk bangsa dan negara. Setiap insan
memiliki sisi kehidupan yang berbeda untuk dikuak, mereka tak ubahnya
berprofesi sebagai sosok yang memiliki tujuan yang sama yaitu selalu
berjuang dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, menjadikan suatu hal yang rancu
menjadi sebuah proses yang lebih berarti dalam setiap aspek kehidupan.
Upaya
untuk maju dan berkembang tak lepas dari berbagai dorongan yang
berarti yang ada disekeliling kita. Berusaha untuk bangkit dan menselaraskan
kehidupan yang lebih bermakna dengan berbekal tekad dan kemampuan untuk menjadi
insan yang mandiri dan berwawasan intelektual. Menjadi jiwa yang serba
kekurangan tak selayaknya mematahkan arang untuk bisa mengangkat harkat dan
martabat diri menjadi insan mandiri, andil dalam semua aspek pembangunan dalam
masyarakat.
PEMBAHASAN
Berprofesi
sebagai seorang guru mungkin tak menarik bagi sebagian orang karena berbagai
alasan, tetapi bagi kami, sosok guru sangat menantang, butuh perjuangan yang
besar dan memiliki andil yang besar pula untuk membangkitkan semangat menjadi untuk memiliki kredibilitas tinggi
dan berwawasan global. Profesi guru tidak bisa disamakan dengan profesi lain,
yang notabenenya lebih ke arah komersil. Jika dokter ataupun arsitek memiliki
pekerjaan yang focus pada hal yang lebih spesifik, guru memiliki peran yang
lebih luas diatas dokter dan arsitek. Guru mencetak generasi yang bisa menjadi
seorang arsitek ataupun dokter bahkan presiden.
Guru
mengemban amanah yang sangat besar sebagai implementasi dari pahlawan tanpa
tanda jasa yang harus bisa memenuhi tujuan pendidikan nasional yaitu
mencerdaskan kehidupan masyarakat, berbangsa dan negara. Inilah tugas dan
amanah seorang guru sebagai bentuk peran serta menjadikan bangsa Indonesia yang
cerdas dan berkualitas.
Dalam
filosofi Jawa, sering terdengar di telinga kita istilah “ GURU , digugu lan
ditiru” memiliki maksud bahwa menjadi seorang guru harus memiliki sikap yang
santun, bermartabat dan memiliki moral yang tinggi karena guru
merupakan kader bangsa yang mampu untuk mencetak generasi – generasi yang
handal menjadi pemimpin bangsa.
Selain
dari pada itu, filosofi tersebut bermakna bahwa guru harus memiliki 4
kompetensi dasar yaitu kompetensi individu, social, professional dan pedagogic.
4 hal tersebut menjadi prasyarat bagi seorang guru untuk bisa mencapai proses
pembelajaran yang efektif, dinamis, dan berkelanjutan. Kompetensi seorang guru
juga bisa diartikan dalam 3 hal berikut :
Master of the subject, Master of
the metholody and master of the assessment. Seorang guru memiliki
kompetensi yang baik dalam bidang
pelajaran yang diampu, memiliki kompetensi yang baik dalam retorika metodologi
pengajaran serta memiliki kompetensi yang baik dalam aspek penilaian hasil
belajar siswa dari awal hingga akhir proses pembelajaran.
Tak
lepas dari itu, menjadi seorang guru tidak hanya sekedar duduk dikelas,
memberikan pengajaran dan tugas – tugas pendidikan yang menumpuk di meja
belajar. Tetapi dari aspek moralitas, mereka punya tanggung jawab moral yang
sangat besar sebagai bentuk implementasi pengajaran materi yang diajarkan
dikelas yang nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan bagi para peserta
didik dalam berinteraksi di masyarakat.
Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat dan akses komunikasi yang semakin
luas, mengimbangi hadirnya industri 4.0 pada abad 21, guru dituntut untuk
selangkah lebih maju dalam segala hal, khususny dalam aspek pengajaran dan
pembelajaran, serta penggunaan Information
Communication Technology (ICT). Guru dituntut untuk terus belajar dan
belajar, tidak hanya cukup dengan kemampuan yang dimiliki saat mereka dapatkan
dibangku kuliah atau short course
lainnya, tidak ada batasan waktu dan tempat yang membatasi guru untuk berhenti
belajar dan berkarya.
Banyak sarana atau media
yang bisa digunakan oleh guru dalam meningkatkan kompetensinya dalam bidang
teknologi pendidikan. Media - media tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru
sebagai sarana pembelajaran, baik media audio, visual, audio-visual, digital,
multimedia dan masih banyak lainnya. Semua itu memiliki konten-konten
pembelajaran yang bermakna yang dapat merangsang siswa untuk mengetahui sub
pokok pembelajaran dengan mudah dan cepat diterima oleh siswa.
Mengutip sebuah kalimat
dari nara sumber, seorang Widyaiswara P4TK
Bahasa Kemendikbud dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Peserta Didik Bagi Guru SMP 2020 di Hotel
Amarossa Grande Bekasi, Dra.Elly Sofiar, M.Pd mengatakan “ If you are teacher, you must keep learning “. Hal tersebut
mengingatkan kepada kita para guru, bahwa guru punya peran yang luar biasa
sehingga mereka harus terus belajar dan mengembangkan diri dalam segala bidang,
khususnya dalam bidang pendidikan. Perubahan waktu dari masa ke masa menuntut
guru untuk memiliki kapabilitas yang unggul. Guru dituntut untuk kreatif,
inovatif ,cerdas dan berdaya saing tinggi. Hal inilah yang akan menjadikan guru
tetap eksis dan mampu menjaga nilai kapabilitas dan profesionalitas yang sangat
bermanfaat bagi diri guru tersebut maupun bagi peserta didiknya.
Pada
masa pandemi seperti ini, guru harus tetap berada dirumah, disatu sisi guru
tetap harus memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Guru
dituntut untuk bisa mengakomodir dan mempersiapkan segala hal yang terburuk
sekalipun jika ada hal yang harus tetap dilakukan. Kondisi PJJ yang terdampak
oleh Covid-19 membuat guru harus tetap semangat dan terus mengeksplorasi diri
dengan memberikan pembelajaran yang layak dan nyaman bagi peserta didik dimanapun dan kapanpun berada.
Sebagai pendidik, perlu mengingat kembali bahwa tujuan pendidikan
berpusat pada siswa. Siswa mampu mengembangkan kompetensi sehingga mereka dapat
menalar, menjadi pribadi mandiri yang mampu menghadapi ujian bermakna dan kelak
siap untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan. Pembelajaran jarak jauh
membuat kita mengerti bahwa proses belajar tidak dapat sepenuhnya dikendalikan
oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu merancang pembelajaran jarak jauh yang
bermakna. Bermakna dalam artian relevan secara konteks dan konten dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
Melalui Program Guru Belajar yang dicetuskan Kemendikbud
tahun ini menjadikan para guru banyak belajar dan mendapatkan sumber referensi
yang akurat dan tepat terkait strategi-strategi dalam memberikan pembelajaran
yang bermakna serta tepat sasaran demi kenyamanan dan keamanan peserta
didik.
Ada 5 hal yang perlu menjadi perhatian para guru dalam
menyukseskan pembelajaran PJJ kepada siswa yaitu dikenal dengan singkatan 5M,
terdiri dari memanusiakan hubungan, memahami konsep, membangun keberlanjutan,
memilih tantangan dan memberdayakan konteks. 5 hal tersebut merupakan prasyarat
bagi para guru, orang tua dan siswa untuk bisa bersinergi dalam menyukseskan
pembelajaran jarak jauh yang bermakna bagi peserta didik.
Selain dari pada itu, kondisi pandemi yang membuat guru
banyak waktu dirumah bisa dijadikan sebagai sarana menuntut ilmu yang
sebanyak-banyaknya. Waktu yang lebih leluasa dirumah, membuat para guru bisa
mengikuti banyak acara-acara pendidikan yang berkualitas, seperti seminar,
workshop, webinar dan lain sebagainya secara daring yang menjadikan
bertambahnya kemampuan dan pengetahuan yang didapat dari acara-acara tersebut.
Banyak hal baru yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu, tidak pernah melihat
menjadi melihat dan tidak pernah mempraktekkan menjadi bisa praktik dan
diujikan kepada peserta didik secara langsung.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Tonggak awal suksesnya pendidikan di
Indonesia adalah karena semangat perjuangan para guru yang memiliki loyalitas
tinggi untuk menyumbangkan waktunya dengan sepenuh hati demi tercapainya tujuan
pendidikan nasional yang bermuara pada pembentukan karakter siswa yang cerdas,
disiplin, berpikir kritis dan memiliki moral yang tinggi.
Guru
harus terus belajar, berinovasi, pantang menyerah, selalu berusaha untuk
mengembangkan potensi diri serta berfikir kritis dan dinamis yang bisa
mendorong cita-cita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul, cerdas dan
berdaya saing.
Oleh karena
itu patut kiranya untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan para
guru sebagai implementasi dari visi dan misi guru turut serta dalam
mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Terus belajar dan berkarya untuk Indonesia.